©Novel Buddy
Previous chapter:
Chapter 45: Tempat Tidur Mawar
Next chapter:
Chapter 47: Aku Menunggumu
PREVIEW
... Hhhh, ah... Ahhhh, Ishakan...!" Leah menjerit, suaranya berteriak memprotes, pikirannya ingin meminta lebih.
"Aku harus mengisimu dengan benar agar pikiranmu tidak menginginkannya untuk sementara waktu."
Erangan dan rengekannya yang tak berdaya bergema sepanjang malam yang tenang.
Suara tamparan tubuh dan nafas berat semakin terdengar. Matanya berkaca-kaca, samar-samar dia bisa melihat sekilas cahaya bulan yang berkibar-kibar saat dia menengadahkan kepalanya ke belakang. ...
YOU MAY ALSO LIKE