©Novel Buddy
Previous chapter:
Chapter 128: – Pilihan yang Membakar
Next chapter:
Chapter 130: – Api Pemberontakan
PREVIEW
... biasa, melainkan seperti kabut cair yang dingin dan berat. Sensasinya aneh — seolah tubuh mereka tidak berjalan, melainkan melayang di antara serpihan waktu yang berguguran.
Kaelen menggenggam erat tangan Lyra, memastikan ia tidak terlepas.
Serina di sisi lain, wajahnya tegang, tangannya tetap dekat pada busurnya. Alden, meski mencoba bersikap santai, matanya terus bergerak, mencari ancaman yang mungkin tersembunyi di balik kilatan-kilatan memori.
"Aku benci tempat-tempa ...
YOU MAY ALSO LIKE