©Novel Buddy
Previous chapter:
Chapter 130: – Api Pemberontakan
Next chapter:
Chapter 132: – Membangun dari Abu
PREVIEW
... tengah cahaya obor yang bergoyang tertiup angin malam.
Kaelen berlutut di sampingnya, menahan tubuh sahabatnya yang mulai melemah.
"Tetap bersamaku," bisiknya, nada suaranya pecah.
Serina memaksakan senyuman—senyuman tipis, getir, tapi penuh tekad.
"Aku tidak... akan... mati... sebelum kau... menyelesaikannya."
Napasnya berat, terputus-putus. Tangannya menggenggam busur erat, seolah enggan melepaskan satu-satunya bagian dari dirinya yang masih berperang. ...
YOU MAY ALSO LIKE