©Novel Buddy
Previous chapter:
Chapter 156: – Api di Balik Bayangan
Next chapter:
Chapter 158: – Api Dalam Damai
PREVIEW
... ar. Langkah kaki nyaris tak terdengar di antara ilalang basah dan tanah becek. Di garis depan, Lyra berhenti, mengangkat tangan. Semua pasukan otomatis membeku.
"Tunggu aba-aba. Kita hanya punya satu kesempatan sebelum mereka menutup gerbang utama," bisiknya kepada Naerys yang berdiri tepat di sampingnya.
Naerys mengangguk. Mata hijaunya menyapu perbukitan di kejauhan—di sanalah benteng berdiri, kelam dan kokoh, seperti tulang rusuk hitam dari era yang tak lagi diingat.
D ...
YOU MAY ALSO LIKE