©Novel Buddy
Previous chapter:
Chapter 109: – Jejak Bayangan
Next chapter:
Chapter 111: – Sisa-Sisa yang Tertinggal
PREVIEW
... kam. Udara yang tadinya hanya dingin kini mulai menusuk kulit, membawa serta desiran yang terdengar seperti bisikan samar. Langkah Kaelen terhenti di depan simbol bercahaya yang terukir di tanah, seakan menyegel sesuatu yang tidak boleh dibangkitkan.
"Kau akhirnya datang... Kaelen," suara itu terdengar lagi, lebih jelas, lebih dekat. Namun kali ini, bukan hanya Kaelen yang mendengarnya.
Serina menggenggam busurnya erat. "Aku tidak suka ini. Siapa pun atau apa pun itu, dia tahu si ...
YOU MAY ALSO LIKE