©Novel Buddy
Previous chapter:
Chapter 131: – Darah dan Janji
Next chapter:
Chapter 133: – Hantu Masa Lalu
PREVIEW
... asih membumbung dari sisa-sisa pertempuran. Di tengah puing-puing, sekelompok kecil orang berkumpul—luka-luka mereka masih segar, tapi mata mereka menyala dengan sesuatu yang lebih kuat daripada rasa sakit: harapan.
Kaelen berdiri di depan mereka, bahunya dibalut perban, tangan kirinya masih bergetar akibat pertarungan melawan Eryon.
Di sampingnya, Serina—walau harus bersandar pada tongkat penyangga—tetap memaksakan dirinya berdiri tegak. Luka di bahunya parah, tapi matanya tetap ...
YOU MAY ALSO LIKE