©Novel Buddy
Previous chapter:
Chapter 112: – Bayangan yang Memanggil
Next chapter:
Chapter 114: – Di Antara Dua Nama
PREVIEW
... . Cahaya itu bukan hangat—tetapi membakar. Seolah langit itu sendiri menolak kehadirannya.
Kaelen berdiri diam di tepi reruntuhan Arkivet, bahunya terbuka menghadapi angin keras yang membawa aroma besi dan arang. Serina dan Alden berdiri beberapa langkah di belakangnya, tak tahu harus memanggilnya dengan nama yang mana.
“Kaelion...?” Serina akhirnya berkata. Namanya terasa asing di lidahnya, seperti memanggil roh kuno, bukan lelaki yang dulu ia kenal.
Kaelion menoleh. Mat ...
YOU MAY ALSO LIKE